HARI KONTRASEPSI SEDUNIA : KAMPANYE KONTRASEPSI SEMARAKKAN CFD DAGO

Bandung – Perwakilan BKKBN Jabar Online : Menyambut Hari Kontrasepsi Dunia (World Contraception Day/WCD) yang jatuh setiap tanggal 26 September, Kawasan Car Free Day (CFD) Dago, jalan H. Juanda, Bandung (23/9) disemarakkan dengan Kampanye WCD yang diprakarsai Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jabar.
 
WCD bertujuan mengangkat kesadaran masyarakat mengenai kontrasepsi dan meningkatkan edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan seksual. Kampanye ini mengajak masyarakat, khususnya pasangan usia subur untuk dapat mengenal lebih mengenal tentang pilihan-pilihan metode kontrasepsi modern, sekaligus mengenal metode apa yang tepat bagi dirinya atau pasangannya.

Menyesuaikan dengan suasana CFD yang santai, peringatan WCD tahun ini dikemas lebih menghibur untuk meraih atusiasme pengunjung. Diawali senam aerobic bersama ratusan pengunjung CFD, kemudian sosialisasi kontrasepsi yang dikemas dengan hiburan yang menghadirkan bintang tamu Dora Dori, seorang tokoh seniman Sunda yang sangat akrab di hati masyarakat Bandung dengan dongeng dan guyonannya. Dalam aksinya Dora Dori berhasil mengocokk perut pengunjung CFD dengan leluconnya yang bermuatan informasi dan edukasi seputar program program keluarga berencana. Ia juga mengajak pengunjung turut serta bernyanyi dan berjoget bersamanya. Selain itu, panitia juga menyediakan pojok konseling KB dan pelayanan KB gratis.

Plt Kepala Perwakilan BKKBN Jabar, Doddy Hidayat Gandakusumah yang juga hadir diacara ini mengatakan bahwa kegiatan ini digelar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kontrasepsi. “Agar kita selalu sadar dan ingat bahwa kontrasepsi adalah kebutuhan utama keluarga dalam rangka membentuk keluarga kecil bahagia sejahtera” kata Doddy.

Doddy juga menilai bahwa peringatan WCD relevan dengan spirit pembangunan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) di Indonesia, khususnya Jawa Barat. Menurutnya semangat WCD dapat menjadi momentum penyadaran pentingnya pengendalian penduduk dan keluarga berencana, mengingat penduduk Jawa Barat kini telah mencapai 46,7 juta jiwa dan yang terbesar di Indonesia, dengan 9,5 juta pasangan usia subur (PUS). “Ini momentum bagi para pengelola program KB untuk menggugah kesadaran masyarakat akan penggunaan kontrasepsi untuk pengendalian kelahiran, demi kesehatan reproduksi, ketahanan dan kesejahteraan keluarga” tandasnya.

Terkait dengan kesadaran masyarakat dalam ber-KB, Doddy menjelaskan bahwa tingkat kesadaran masyarakat Jabar sudah relatif baik, namun perlu ditingkatkan. Dijelaskannya dari 9,5 juta PUS di Jabar, peserta KB pengguna kontrasepsi modern sudah mencapai 66,27%. Namun demikian Doddy juga mengkhawatirkan terjadinya drop out peserta KB mengingat mayoritas PUS di Jabar lebih menyukai metode kontrasepsi jangka pendek seperti pil dan suntikan.

Pemprov Jabar sendiri menurutnya sangat berkomitmen dalam menyukseskan program KKBPK. Sebagaimana termaktub dalam RPJMD Jabar 2013-2018, dimana kebijakaan revitalisasi program KB dan kesejahteraan keluarga dilaksanakan melalui program pelayanan KB dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas kesertaan program KB, juga dengan menurunkan laju pertumbuhan penduduk. Selain itu pengokohan ketahanan keluarga juga dilakukan melalui pendewasaan usia perkawinan. 

Menurutnya pengendalian pertumbuhan penduduk selain dengan pemakaian kontrasepsi juga dapat dilakukan dengan pencegahan pernikahan usia dini. “Yang terlanjur menikah dini, kita sarankan dapat penundaan anak pertama (PAP) dengan menggunakan kontrasepsi” pungkasnya. (HK)
Diberdayakan oleh Blogger.